Interes.id – Polisi Wanita (Polwan) pertama di Indonesia berasal dari Sumatera Barat. Mereka adalah enam orang perempuan asal Minangkabau. Mereka adalah Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna, Rosmalina, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein dan Rosnalia Taher.
Ke enam perempuan itu mulai mengikuti pelatihan pada 1 September 1948 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bukittinggi. Bersama mereka juga ikut berlatih 44 peserta laki-laki.
Selain tercatat sebagai enam orang Polwan pertama di Indonesia, hari pertama mereka mengikuti pelatihan polisi, juga diabadikan sebagai hari Polwan, yang kini diperingati setiap tahun.
Menurut penulis sejarah Hasril Chaniago, lahirnya pendidikan polisi perempuan di Bukittinggi sebagai upaya melahirkan polisi perempuan yang bisa berperan dalam masa perjuangan kemerdekaan di saat itu. Mereka ditargetkan bisa menggeledah pengungsi perempuan yang kemungkinan dijadikan mata-mata oleh Belanda, sebelum agresi militer Belanda kedua.
Saat itu, menjelang kedatangan Belanda, pejuang republik membumihanguskan Kota Bukittinggi, dan warga juga diungsikan keluar kota. Pembumihangusan dilakukan, agar Belanda tidak bisa memanfaatkan fasilitas yang telah ada disana, dan diharapkan membuat mereka tidak betah di Bukittinggi.
Lihat juga : Kenangan Bung Hatta di Tanah Kelahiran Bukittinggi
Menurut Hasril, keikutsertaan enam perempuan Minang itu dalam Pendidikan polisi, tanpa paksaan dari siapapun. Hal itu muncul dari kesadaran mereka sendiri, karena ingin tanah air mereka lepas dari belenggu penjajahan. Keterangan itu menurutnya hasil wawancara yang dilakukan dengan Djasmainar, salah seorang Polwan pertama.
Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia usai Konfrensi Meja Bundar, ke enam perempuan itu melanjutkan pendidikan ke SPN Sukabumi. Mereka akhirnya lulus pada Mei 1951, dan berhak menyandang pangkat Inspektur Polisi. Setelah pengabdian panjang, mereka pensiun dengan pangkat Komisaris Besar Polisi.
Untuk mengenang enam polisi wanita pertama Indonesia itu, pada 27 April 1993, Kapolri saat itu Jenderal Polisi Banurusman meresmikan Tugu Polwan, yang berada persis di depan Kantor Pos atau pertigaan Jalan Sudirman Bukittinggi.
Demikianlah peristiwa yang terjadi pada tanggal ini, atau 1 September 74 tahun lalu di Sumatera Barat. Bukittinggi dan enam perempuan minang, mengukir sejarah yang tak bisa dilepaskan dari perjalanan Polri.