Interes. id- Peristiwa Situjuah adalah bagian trauma sejarah dalam mempertahankan PDRI pada 15 Januari 1949 di Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat. Dalam peristiwa berdarah ini, Chatib Sulaiman gugur bersama delapan pejuang lainnya oleh hujan peluru pasukan Belanda.
Peristiwa Situjuah merupakan bagian dari perjalanan PDRI yang berupaya menyelamatkan Republik Indonesia setelah para pemimpin negara di tawan oleh Belanda dalam agresi militer kedua.
Dalam peristiwa ini seorang tokoh yang bernama Chatib Sulaiman, seorang Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah diutus oleh Gubernur Militer Sumatera Tengah, Sutan Muhammad Rasyid untuk berjumpa dengan beberapa petinggi militer dan sipil di Nagari Situjuah Batua.
Tujuan mereka hanya satu, yaitu melakukan rapat rahasia dan ingin menampakkan kepada dunia bahwa PDRI masih ada. Di dalam rapat yang terjadi tengah malam dan berakhir subuh, mereka sudah merumuskan apa yang dilakukan ke depannya.
Belanda tiba-tiba datang dan memberondong dengan peluru ke dalam rumah milik Mayor Makinuddin HS. Seorang sniper dari Belanda juga menembak dengan tepat ke arah rumah. (Berita Sebelumnya)
Namun, Chatib Sulaiman dengan mati-matian mempertahankan dokumen negara yang ia genggam di tangan kirinya, sementara itu di tangan kanannya tetap memegang pistol untuk mempertahankan dirinya. Kendati demikian, Chatib Sulaiman tetap tewas dengan luka tembak dari punggung dan menembus ke dada kirinya.
Selain Chatib Sulaiman, dalam peristiwa Situjuah Batua, juga menewaskan Arisun Sutan Alamsyah, yang merupakan bupati luak limo puluah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Lettu Azinar, Rusli dan Syamsuddin. Mereka kemudian dimakamkan di lokasi yang sama. (*IQ)
(Lihat Juga) : Gerakan Bersama Anti Komunis Dimulai dari Sumbar 1957
—
Kanal TV Independen yang menyajikan berita Video terbaru, Ragam Talkshow, Liputan Perjalanan, Budaya dan Sejarah. Video create by Interes Youtube.