Yul penjaga putaran kincir air yang berada di pinggir Batang Sinamar, hampir setiap pagi dia mendatangi kincir air tersebut dengan rjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Yul merupakan warga Jorong Dalam Koto, Nagai Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.
Penjaga memeriksa putaran kincir air Batang Sinamar, guna memastikan tidak ada bagian yang rusak. Kincir merupakan sumber air utama bagi sebagian warga Jorong Koto Dalam, agar air bisa mengalir ke sawah mereka. Lokasi persawahan yang lebih tinggi dari aliran sungai, tiadanya bandar ataupun irigasi, menjadikan kincir sebagai solusi.
Selain ramah lingkungan, kincir air Batang Sinamar juga tidak membutuhkan biaya tambahan untuk beroperasi. Ini berbeda jika menggunakan pompa. Kincir air tak hanya ramah lingkungan, namun juga menjadi ajang semangat gotong-royong warga.
Almost every morning, Yul visits the waterwheel on the edge of Batang Sinamar, which is about 500 meters from his house. This resident of Jorong Dalam Koto, Nagai Taeh Baruah, Payakumbuh District, Limapuluh Kota Regency, West Sumatra Province, inspects the rotation of the mill, to ensure that no parts are damaged. The mill is the main water source for some residents of Jorong Koto Dalam, so that water can flow into their fields. The location of the rice fields which is higher than the river flow, the absence of a port or irrigation, makes the windmill as a solution. In addition to being environmentally friendly, the mill also does not require additional costs to operate. This is different if you use a pump. The waterwheel is not only environmentally friendly, but also an event for the community’s spirit of mutual cooperation.
