Interes.id – Warga Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, hingga hari ini 30 Agustus 2022, masih bertahan di bukit yang menjadi lokasi pengungian. Warga bertahan sejak kemarin, karena khawatir terjadinya gempa susulan.
Untuk memastikan amannya kondisi rumah yang ditinggalkan, para lelaki kepala keluarga pada selasa siang turun ke pemukiman. Sementara anak-anak dan kaum perempuan tetap bertahan di pengungsian. Menurut Kepala Desa Simalegi Jaret, para kepala keluarga akan kembali ke pengungsian pada malam hari. Mereka sepakat, jika pada selasa malam 30 Agustus tidak terjadi gempa susulan, warga akan turun esok harinya.
Di lokasi pengungsian sendiri, warga masih membutuhkan tenda, perlengkapan tidur dan penerangan. Ia berharap adanya bantuan untuk warga yang terdampak bencana gempa.
Desa Simalegi sendiri berada di daerah pinggir laut. Dari sembilan dusun yang ada, tujuh dusun berada di daerah rendah atau dekat pantai, dengan penduduk ribuan jiwa. Kepala Desa Simalegi menyebut, hingga kini baru Dusun Betaet Utara dan Betaet Selatan yang mendapat bantuan lumbung sosial. Sementara lima dusun lainnya, belum mendapat satupun bantuan.
Lihat juga : Gempa Mentawai, Ini Keterangan Resmi Bupati
Sebelumnya, ribuan warga Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat mengungsi, akibat beberapa kali gempabumi yang mereka rasakan sejak 29 Agustus.
Berdasarkan data tertulis dari Kepala Desa Simalegi, Jaret, total warga yang mengungsi mencapai 2326 jiwa atau sebanyak 494 kepala keluarga. Jumlah itu tersebar di tujuh dusun, yaitu Saboilogkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Betaet Utara, Betaet Selatan dan Sakaladat. Dari tujuh dusun itu, pengungsi terbanyak di Betaet Selatan, dengan 74 jiwa.
Lihat juga : Gempa Mentawai Kepanikan Hingga ke Padang – Mentawai Earthquake
Gempa yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai terjadi beberapa kali. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Pada pukul 00,04 wib terasa gempa ber magnitude 4,9 dan pukul 05.34 wib bermagnitudo 5,8.
Pada pukul 10.29 WIB gempa kembali terjadi dengan magnitude 6,4 dan dimutakhirkan menjadi 6,1. Gempa tersebut berpusat di 12 kilometer arah barat laut Siberut Barat, dengan kedalaman 24 kilometer, dan tidak berpotensi tsunami.
Hingga kini tidak ada laporan korban jiwa, namun beberapa bangunan dilaporkan rusak, dan getaran gempa membuat warga panik. Getaran gempa bahkan juga dirasakan di beberapa daerah, seperti Kota Padang dan Bukittinggi.