Interes.id – Perjalanan Kamus Bahasa Minangkabau punya sejarah panjang. Kehadiran kamus itu bisa menjadi referensi untuk lebih mengenal bahasa dan budaya Minang. Berikut liputannya.
Bahasa Minangkabau yang hidup dan berkembang di Sumatera Barat, merupakan satu dari 26 bahasa daerah yang ada di Sumatera, serta satu dari 718 bahasa daerah di Indonesia.
Walau masih menjadi bahasa utama yang digunakan dalam berkomunikasi oleh masyarakat setempat, namun seiring waktu penuturnya mulai berkurang.
Berkurangnya penutur bahasa itu diduga karena banyaknya warga Minang yang sudah menggunakan bahasa lain, Bahasa Indonesia dan Inggris sebagai bahasa sehari-hari di keluarga dan pergaulan. Agar tidak punah, upaya pelestarian Bahasa Minangkabau sebagai bahasa ibu perlu terus dilakukan.
Pada 2021, Balai Bahasa Sumatera Barat menerbitkan edisi ketiga Kamus Bahasa Minangkabau – Indonesia. Kamus ini disusun oleh Diana dan kawan-kawan. Kamus setebal 889 halaman ini merupakan kelanjutan edisi pertama yang terbit pada 2009. dan edisi kedua pada 2012.
Menurut Aminullatif Kepala Balai Bahasa Sumatera Barat Saat itu, kamus yang mereka susun merupakan bentuk pendokumentasian kekayaan Bahasa, sebagai upaya penyelamatan bahasa daerah dari kepunahan.
Menurutnya, pendokumentasian dan pemeliharaan penting dilakukan karena bahasa daerah juga sebagai penjaga budaya.
Lihat juga : Koto Gadang, Kampung Pahlawan Nasional dan Rumah Arsitektur Eropa
Kamus Bahasa Minangkabau – Indonesia Edisi Ketiga ini menambahkan 500 entri dari edisi sebelumnya. Sehingga total entrinya mencapai 29.387 entri.
Selain menyajikan makna kata secara ensiklopedis, di dalam kamus baru ini masing-masing makna kata juga disertai dengan contoh pemakaiannya dalam bentuk kalimat, sehingga lebih mudah dipahami.
Keberadaan kamus Bahasa Minangkabau sendiri ternyata bukan hal baru. Jauh di masa lalu, upaya mengoleksi perbendaharaan kata-kata Minangkabau itu sudah dilakukan. Kamus Bahasa Minangkabau pertama terbit pada 1891 atau di zaman kolonial Belanda.
Adalah JL Van Der Toorn, Kepala Sekolah Raja Bukittinggi dan juga peneliti budaya, yang memulainya dengan kamus berjudul Minangkabausch Maleisch Nederlandsch Woordenboek.
Kamus dengan 389 halaman itu ditulis dengan Huruf Jawi atau Arab Melayu untuk entri melayu. Sedangkan entri Minangkabau dengan huruf latin, yang dilengkapi tanda baca.
Kemudian pada 1935, seorang guru bernama M Thaib Sutan Pamoentjak juga menulis Kamus Bahasa Minangkabau-Bahasa Melayu-Riau.
Lihat juga : Sejarah Komunis di Minangkabau Episode 1
Kamus itu diterbitkan oleh Balai Pustaka dengan menggunakan Ejaan Van Ophuysen. Kamus M Thaib itu dinilai cukup lengkap mencatat kosakata bahasa Minangkabau, termasuk kiasan dan peribahasa.
Penulisan kamus sendiri menurut M Thaib karena di masa itu Bahasa Minangkabau sudah menjadi voertaal atau bahasa utama di sekolah-sekolah negeri dan sekolah pemerintah di Sumatera Westkust. Bahkan menurutnya, Bahasa Minangkabau juga dijadikan leervak atau mata pelajaran di Jongens Normaalschool Padang Panjang.
Sejarah perkamusan Bahasa Minang berlanjut pada 1983. Saat itu terbit Kamus Kecil Bahasa Minangkabau ; Indonesia–Minang – Minang-Indonesia, yang diterbitkan oleh Penerbit Mutiara Jakarta.
Kamus 187 halaman itu ditulis oleh Yunus St Majolelo, mantan guru dan pengarang berbagai buku, kelahiran Sinurut Talu Pasaman 1910. Kamus yang disusun Yunus telah dilengkapi dengan uraian tentang Bahasa Minangkabau.
Hanya berselang dua tahun kembali terbit Kamus Minangkabau-Indonesia. Kali ini penulisnya Marah Rusmali yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Data yang digunakan dalam kamus ini adalah bahasa Minangkabau umum. Yaitu Bahasa Minangkabau yang dipahami secara umum oleh masyarakat Minangkabau.
Penulisan kamus bahasa Minangkabau terus berlanjut. Pada 1987 hadir kamus kecil berjudul Kata-kata Khusus Minangkabau (Specific Minangkabau Vocabulary). Kamus setebal 142 halaman itu diterbitkan oleh Yayasan Pengkajian Kebudayaan Minangkabau.
Setahun kemudian penerbit yang sama juga merilis Kolokasi dan Ungkapan Bahasa Minang (Minangkabau Expressions). Kedua kamus itu ditulis oleh Khaidir Anwar, akademisi yang pernah menjadi dekan Fakultas Sastra Universitas Andalas.
Beranjak ke tahun 90-an, perjalanan kamus bahasa daerah itu terus berlanjut. Pada 1994, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan kamus baru. Kamus Bahasa Indonesia – Bahasa Minangkabau itu disusun oleh Nurlela Adnan dan kawan-kawan. Pada volume satunya berisi alfabet a sampai k dan volume dua berisi alfabet l sampai z.
Lihat juga : Syekh Ibrahim al Khalidi, Ulama Guru Besar Naqsabandiyah asal Minangkabau
Berjarak setahun terbit pula kamus yang ditulis oleh akademisi luar negeri Gerrard Moussay. Kamus yang diterbitkan di Paris oleh Harmattan & Association Archipel itu dianggap lebih lengkap dibandingkan kamus bahasa Minangkabau lainnya. Didalamnya juga terdapat toponim nagari dan kampung-kampung yang ada di Minangkabau.
Pada 1996 Anas Nafis juga merilis Kamus Pribahasa Minangkabau yang diterbitkan oleh Intermasa. Kamus Nafis itu memuat kata-kata kiasan seperti pameo, mamangan, pepatah, peribahasa dan petuah.
Perjalanan kamus itu berlanjut hingga ke era milenial. Pada 2002 muncul pula Kamus Umum Bahasa Minangkabau – Indonesia yang disusun oleh Abdul Kadir Usman. Kamus yang diterbitkan oleh Anggrek Media itu banyak mencatat kosakata bahasa Minangkabau.
Dua tahun kemudian, Pusat Pengkajian Islam Dan Minangkabau menerbitkan dua kamus sekaligus. Dua kamus itu adalah Kamus Lengkap Bahasa Minangkabau (Minang-Indonesia dan Indonesia Minang).
Kehadiran kamus-kamus Bahasa Minangkabau itu menjadi referensi dari generasi-generasi untuk mengetahui kekayaan bahasa Minangkabau. Tidak hanya berguna untuk upaya menyelamatkan Bahasa Minangkabau dari ancaman kepunahan, namun juga menjadi pedoman bagi masyarakat, baik dari dalam Minangkabau maupun luar Minangkabau termasuk peneliti asing untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang bahasa maupun budaya Minangkabau.
—
Kanal TV Independen yang menyajikan berita Video terbaru, Ragam Talkshow, Liputan Perjalanan, Budaya dan Sejarah. Video create by Interes Youtube.