Interes.id – Sejak abad ke 18 Sawahlunto telah menjadi daerah yang penting bagi pemerintah Hindia Belanda setelah ditemukannya Batubara di daerah itu. Kekayaan alam itu lalu di eksplorasi besar-besaran, dengan melibatkan ratusan orang dari berbagai daerah di Hindia Belanda, termasuk orang hukuman.
Karena saat bekerja tubuh mereka di rantai, para pekerja itu dikenal sebagai orang rantai. Diantara pekerja paksa dan kuli kontrak di tambang batubara Sawahlunto, juga terdapat sejumlah seniman, mereka yang akhirnya menurunkan kesenian daerah masing-masing hingga masih bertahan hingga kini.
Marjadi adalah salah seorang keturunan orang rantai di Sawahlunto, kota multicultural di Sumatera Barat. Sejak SD ia telah menekuni kesenian tradisi leluhurnya. Bahkan ber kesenian juga ia jalani saat dewasa. Usai pension, Marjadi mendirikan sanggar seni Jawa dengan uang pension dan tabungannya.
Semangatnya untuk melestarikan kesenian Jawa atau kesenian yang dibawa oleh orang rantai di Sawahlunto, juga diteruskan kepada anak dan cucunya.
Lihat Juga: Arung Pamalayu, Menyisir Kejayaan Menyelamatkan Batang Hari